Hujan. Langit bergemuruh. Begitu dingin, perih dan mencekam. Seakan langit turut berduka, atas kepergian sahabat terbaik kami, Irwan :(
Such a sad sad sad news :(
Kenapa orang baik selalu dipanggil Tuhan lebih cepet ya? :(
Mungkin karena Tuhan lebih sayang sama dia.
Irwan ini sebenernya sahabat suami saya semasa kerja di Soekarno-Hatta. Tapi juga akhirnya begitu sering terlibat dalam kehidupan sehari2 saya. Orangnya begitu sopan, baik dan menyenangkan. Pembawaannya tenang, rendah hati, dan begitu penolong. Kehadirannya selalu hangat, dan berlaku seperti kakak, begitu melindungi.
Kalo ngomongin kebaikan Irwan, tujuh hari tujuh malem nggak kelar2.
Sayang sekali, usianya baru menginjak 33 tahun, dan usia pernikahannya baru satu tahun, Irwan sudah pergi meninggalkan kita semua.
Lucunya, si Irwan ini menikah dengan kakak dari salah satu teman baik saya di kampus. Hal itu baru kami ketahui setahun yang lalu, setelah entah berapa ratus cerita dari Irwan kepada saya mengenai pacarnya tersebut.
What a small world.
Umur memang ditangan Tuhan, jodoh juga rahasiaNya, takdir merupakan rencanaNya. Apa yang Tuhan tuliskan pada kehidupan sahabat baik kami, Irwan, insya allah memang itu yang terbaik.
Semoga Kak Icha, istri yang ditinggalkan diberikan kesabaran yang tak terhingga. Keluarga Irwan juga diberikan ketabahan dan keikhlasan hati, amin.
Saya percaya, Tuhan akan menempatkan orang2 yang baik seperti Irwan berada di sisi terdekatNya.
May his soul rest in peace.
He will never be forgotten.
Selamat jalan, kawan :)
Jumat, 23 November 2012
Senin, 19 November 2012
Long Weekend : Villa Bukit Danau, Puncak
Kemarin long weekend-an ke Puncak sama keluarga besar Hubby. Mustinya sih anggota keluarga dari pihak ibu mertua hadir semua, namun banyak yang berhalangan :( jadi total hanya 14 orang aja :(
Padahal ini sekalian Farewell Partynya Tanme alias Tante Memeh, kakak ipar saya, yang akhir bulan ini akan pergi ke Amerika untuk pindah kerja disana *selama2nya* huhuhuhuuuuuu.. Tentu tetap akan ada pertemuan kok, entah Tante Memeh yang pulang, atau keluarga besar yang berkunjung kesana, jadi nggak akan lantas nggak ketemu lagi :)
Kemarin kita nginep di Villa Bukit Danau, Puncak. Letaknya dikanan jalan setelah Puncak Pass, nggak jauh dari Kota Bunga. Villanya terlihat kecil begitu sampai. Garasi mobil bisa hingga 3mobil saja.
5Begitu masuk pintu ada satu kamar tidur dan terlihat tangga turun.
Rupanya bangunannya justru menurun ke bawah, unik sekali. Jadi lantai bawah terdapat ruang tamu super besar dengan tv kabel dengan home theater, DVD player dan ruang makan beserta dapur dan satu kamar pembantu, juga balkon yang menjorok ke danau. Sekeliling dinding lantai tengah ini mostly dari kaca transparent, jadi view danau dan villa2 sekitar kita terlihat jelas semua. Jangan khawatir, kalo malem takut gelap dan serem, ada gorden kok, jadi bisa ditutup :)
Nah lantai bawahnya lagi ada 3 kamar dengan masing2 kamar mandi dengan water heater :)
Tapi hanya kamar utama saja yang ada bath tubnya.
Kamar tersebut juga seluruh dindingnya kaca dengan gorden, jadi bisa lihat pemandangan luar :)
Nah, di danau ada perahu yang bisa kita gunakan untuk keliling danau. Saya dan Baby O sih nggak ikutan keliling danau naik perahu, selain demi keselamatan, saya juga takut ada monster di danau huahahhaha, ini cuma imajinasi saya aja kok, kebanyakan baca buku fiksi x))
Juga tepat di belakang villa kami, ada air terjun yang gemericiknya semakin menentramkan suasana.
Wah, senangnya bisa liburan dan menghabiskan waktu bersama keluarga dengan Baby O.
Nanti malem akan liburan lagi ke Ciater sama keluarga Bekasi, semoga ibu mertua dan keluarga bisa ikut lagi jadi bisa kumpul2 lagi deh sebelum keberangkatan Tante Memeh.
I love my life!!
Padahal ini sekalian Farewell Partynya Tanme alias Tante Memeh, kakak ipar saya, yang akhir bulan ini akan pergi ke Amerika untuk pindah kerja disana *selama2nya* huhuhuhuuuuuu.. Tentu tetap akan ada pertemuan kok, entah Tante Memeh yang pulang, atau keluarga besar yang berkunjung kesana, jadi nggak akan lantas nggak ketemu lagi :)
Kemarin kita nginep di Villa Bukit Danau, Puncak. Letaknya dikanan jalan setelah Puncak Pass, nggak jauh dari Kota Bunga. Villanya terlihat kecil begitu sampai. Garasi mobil bisa hingga 3mobil saja.
5Begitu masuk pintu ada satu kamar tidur dan terlihat tangga turun.
Rupanya bangunannya justru menurun ke bawah, unik sekali. Jadi lantai bawah terdapat ruang tamu super besar dengan tv kabel dengan home theater, DVD player dan ruang makan beserta dapur dan satu kamar pembantu, juga balkon yang menjorok ke danau. Sekeliling dinding lantai tengah ini mostly dari kaca transparent, jadi view danau dan villa2 sekitar kita terlihat jelas semua. Jangan khawatir, kalo malem takut gelap dan serem, ada gorden kok, jadi bisa ditutup :)
![]() |
Baby O & Hubby di ruang tamu - Vila Bukit Danau, Puncak |
![]() |
Ruang makan - Villa Bukit Danau, Puncak |
![]() |
Meja makan bersebelahan dergan ruang tamu di lantai tengah - Villa Bukit Danau, Puncak |
![]() |
Baby O & ibu mertua di balkon ke arah danau dikelilingi villa2 lainnya - Villa Bukit Danau, Puncak |
Nah lantai bawahnya lagi ada 3 kamar dengan masing2 kamar mandi dengan water heater :)
Tapi hanya kamar utama saja yang ada bath tubnya.
Kamar tersebut juga seluruh dindingnya kaca dengan gorden, jadi bisa lihat pemandangan luar :)
Nah, di danau ada perahu yang bisa kita gunakan untuk keliling danau. Saya dan Baby O sih nggak ikutan keliling danau naik perahu, selain demi keselamatan, saya juga takut ada monster di danau huahahhaha, ini cuma imajinasi saya aja kok, kebanyakan baca buku fiksi x))
![]() |
Naik perahu keliling danau di pagi hari :) - Villa Bukit Danau, Puncak |
Juga tepat di belakang villa kami, ada air terjun yang gemericiknya semakin menentramkan suasana.
![]() |
Air terjun - Villa Bukit Danau, Puncak |
Wah, senangnya bisa liburan dan menghabiskan waktu bersama keluarga dengan Baby O.
Nanti malem akan liburan lagi ke Ciater sama keluarga Bekasi, semoga ibu mertua dan keluarga bisa ikut lagi jadi bisa kumpul2 lagi deh sebelum keberangkatan Tante Memeh.
I love my life!!
Minggu, 18 November 2012
9 Months Baby O
Selamat 9 bulan anakku sayang.
Tiga hari lalu, tepat satu hari setelah usia Baby O genap #9m , satu gigi bawahnya nongol lagi. Jadi, total 3 ♥
Menyembul begitu putih, indah dan kokohnya. Kini gigi bawah depan Baby O ada sepasang, bersanding serasi dengan gigi pertama disebelahnya yang tumbuh 19hari lalu, tepatnya 28 oktober 2012 *ngomongin gigi aje lebey amat yeh? Maklum anak pertama x))*.
Sementara gigi keduanya yang baru nongol seminggu lalu, anehnya, gigi kedua Baby O yang tumbuh di gusi atas ini, justru bukan gigi depan pertama kiri/kanan, melainkan gigi depan kedua kanan. Meskipun tunas kedua gigi depan atas kiri&kanan sudah terlihat akan tumbuh, mungkin dalam beberapa hari kedepan lagi. Ah, dalam tempo dibawah 3minggu, tiga gigi hadir sudah menghiasi mulut mungil Baby O ku. Dan *kalo nggak salah perkiraan* dalam seminggu lagi bertambah dua, jika dilihat dari tunas kedua gigi depan atas yang kini sudah tampak jelas, jadi akan ada lima!
Hiyaaaa, Baby O nggak akan jadi bayi ompong Mama lagi :)
Sebenernya ada jadwal ke dokter, untuk imunisasi Campak&PCV yang memang sudah dijadwalkan diambil saat menginjak 9bulan. Namun, berhubung tanggal 15 November lalu adalah Hari Tahun Baru Islam, maka hari Baby O tepat berusia 9bulan tersebut adalah tanggal merah, sementara keesokan harinya sudah ditetapkan cuti bersama oleh pemerintah. Dan berikutnya sabtu minggu, jadi DSA Baby O nggak praktek.
Tadinya akan dilakukan hari ini, tapi rupanya, DSA Baby O sedang memperpanjang long weekendnya, beliau cuti hingga tanggal 25, akan kembali praktek tanggal 26 Nov.
Huaaaaaa, nasib. Beliau sih mengatakan aman saja untuk menunda imunisasi Campak&PCV ini untuk beberapa hari, atau bisa juga imunisasi dengan Dokter lain, tapi, saya lebih ingin tunggu Dokter Endah kembali praktek aja deh, jadi imunisasinya akan ditunda 11 hari, maka Baby O akan diimunisasi tanggal 26 November kelak :)
Sementara timbang berat badan Baby O dulu sendiri di rumah deh, beratnya sekarang 10,8kg, naik 5ons dari bulan lalu :D
Nah diusia 9bulannya ini Baby O udah bisa diajak tepuk tangan. Kalo diajakin 'Pok Ame2' atau liat orang tepuk tangan, pasti dia ikut2an :)
Dirinya juga udah fasih banget, sekarang mulai satu tangan, dan sesekali dua tangannya dilepas untuk satu-dua detik. Huaaaa, what a precious moment! Pernah juga begitu lepas tangan lalu maju satu atau dua langkah, gayaaaaa ihhhhh. Masa udah mau jalan sih :)
Dirinya juga udah fasih banget, sekarang mulai satu tangan, dan sesekali dua tangannya dilepas untuk satu-dua detik. Huaaaa, what a precious moment! Pernah juga begitu lepas tangan lalu maju satu atau dua langkah, gayaaaaa ihhhhh. Masa udah mau jalan sih :)
Selain itu sekarang lagi seneng2nya buang2in barang. Apa yang dikasih pasti langsung dia jatuhin dengan sengaja, lalu melihat kebawah untuk cari tau apa yang terjadi, dan memandang orang2 disekitarnya, berharap diambilin dan dia akan melakukan kembali hal yang sama berulang2. Jadi, barang2 yang ada di ranjangnya, semua dilempar keluar, dari buku, teether, mobil2an, mainan lainnya, sampe ke remote, bunyinya cukup gaduh karena dilempar dari sisi atas ranjangnya, ketinggiannya sekitar 1 meter.
Nah kemajuan yang lain, sekarang kalo marah suka lempar badan :( Tau kan? Jadi suka ngelurusin posisi badan tiba2, saat digendong jadi rawan sekali jatuh karena jika marah Baby O suka lempar badan secara tiba2. Paling dsering kalo Mamahnya udah kewalahan nemenih titah2, begitu digendong dia lempar badan, soalnya masih pengen titah :)
Selain itu juga kalo marah suka pukul2, biasanya kalo lagi makan suka mau mainan tissue kering yang suka dia sobek hingga kecil2 sekali, nah kalo tissuenya diambil, ngambek deh, ya gitu, bangku makannya dipukul2 dengan emosi. Kadang2 juga muka Mamanya yang dipukul2 agak keras *sigh*. Atau kalo lagi pegang dua mainan, maka kedua mainan itu akan diadu sekeras2nya *serem ya, jangan galak2 dong, Sayang :(*
Kalo di foto juga udah ngerti, saat dia liat lampu flash kamera menyala, dia akan meringis, lucu banget! Ekspresinya sama seperti kalau lagi nunjukin gigi :D
![]() |
Ini gaya baru kalo di foto |
Jadi so far kemajuannya udah banyak sekali, dari geleng2 "nggak mau" sejak 6bulan, dadah2 8bulan, dan sekarang bertambah lagi.
![]() |
Me & Baby O |
Sehat terus ya Sayang Mama, amin :)
Sabtu, 10 November 2012
Selamat Hari Pahlawan, Para Pahlawanku :)
Selamat Hari Pahlawan!
Semua orang punya pahlawan versinya sendiri dalam hidup ♥
Seperti halnya pada orang2 kebanyakan, buat saya, sosok IBU adalah pahlawan nomer satu di hati saya.
Ibu saya adalah orang yang menerima saya apa adanya. Mendampingi saya disaat apapun, baik saat bahagia, maupun disaat2 yang buruk. Percaya deh, saya pernah mengalami masa 'terpuruk' saya sendiri. Dimana ketika hidup saya terasa terenggut oleh apa yang pernah lewati, dan ibu sayalah yang tetap setia menemani.
Kalau diuraikan, bisa berhari2 nggak kelar deh :(
Saya berterima kasih kepada ibu saya, karena telah membesarkan saya dengan penuh kasih, dan menjadikan saya menjadi sosok yang begitu kuat, serta mendampingi masa suram dan kelam yang saya lalui, sejak kecil, remaja, hingga sekarang 27tahun ini.
Yang paling berasa waktu saya mengalami Baby Blues Syndrome pasca melahirkan Baby O. Dua minggu nafsu makan hilang, berat turun 6kilo dari berat normal. Tidurpun nggak bisa. Orang2 abis lahiran sibuk nurunin berat badan dan menekan nafsu makan, saya malah sebaliknya.
Sementara ada bayi yang harus saya asuh, Baby Blues Syndrome membuat hal yang seharusnya menjadi naluri alami seorang ibu dalam hal mencintai anaknya membuat saya begitu sulit menerima kehadiran Baby O :(
Kaget? Saya aja nggak percaya ngalamin itu. Detail Baby Blues Syndrome saya akan posting di blog selanjutnya.
Tentu sangat wajar apabila seorang ibu, dalam hal ini, ibu saya sendiri begitu mencintai saya apa adanya. Namun, setelah menikah 2008 lalu, ibu saya bertambah satu, yaitu : IBU MERTUA.
Bagi saya Ibu Mertua saya juga Pahlawan tersendiri bagi saya.
Saya yang sejak menikah tinggal bersama beliau, diperlakukan layaknya anak sendiri olehnya.
Saya sangat berterima kasih atas pengertian beliau dalam hal menyerahkan sepenuhnya kendali atas pengasuhan Baby O kepada saya.
Seringkali, pola asuh anak terkadang pula dihiasi "pendapat dan campur tangan dari orang tua ataupun mertua" yang kadang tak sejalan dengan pendapat ibu bayi itu sendiri. Untungnya, dalam hidup saya, pertikaian menantu vs mertua tidak saya alami. Ibu mertua saya ini sangat terbuka dan menerima pola asuh yang saya terapkan pada Baby O.
Setelah 3tahun menunggu keajaiban Tuhan berupa kehamilan, ketika dinyatakan positif, saya mulai banyak membaca buku2 dan browsing di internet untuk ilmu dalam mengasuh anak yang terbaik. Bersyukur sekali sekarang banyak informasi dimana2 yang memudahkan pada ibu muda dan ibu2 baru seperti saya, sehingga saya insya allah bisa menerapkan pola asuh terbaik pada anakanak saya kelak.
Alhamdulillah, saya memiliki beliau, yang selalu mendukung apapun keputusan yang saya ambil setiap harinya. Ketika saya memutuskan berhenti bekerja saat mendekati waktu melahirkan agar bisa fokus mengurus anak, atau ketika saya memutuskan tidak membedong Baby O, tidak memakaikan gurita, tidak memberi bedak dan minyak telon serta hair lotion yang umumnya selalu dipakai bayi setelah habis mandi, mulai memberikan makan setelah Baby O berusia 6bulan, tidak menyuapi Baby O sembari berjalan2 diluar rumah seperti ibu2 kebanyakan, tidak memberi gula garam pada makanan Baby O hingga usia setahun nanti, tidak memberi makanan instant dan kemasan, tidak membelikan baby walker, berpindah dari satu dokter anak ke dokter anak lain dalam tujuan mencari yang terbaik, dan banyak lagi.
Meskipun setiap kalinya beliau akan selalu bertanya "Kenapa?" dan ketika saya menjelaskan alasannya beliau akan mengerti dan justru memuji saya karena begitu pintar.
Sebenernya bukan pintar, hanya saja pola asuh anak sekarang sudah banyak perbedaan dan jauh lebih berkembang dibanding pola asuh yang dianutnya ketika membesarkan anak2nya berpuluh2 tahun yang lalu.
Pahlawan saya yang lain tentu juga ayah saya, karena ilmu agamanya yang begitu luas, dan tidak adanya paksaan bagi saya dan anak2nya yang lain untuk lantas menjalankan semuanya, beliau cukup menerangi, memberi tahu, menjelaskan, dan yakin setra percaya bahwa suatu saat saya dan anak2nya akan menjalankan segala apa yang dia tanamkan pada saya suatu hari nanti. Terima kasih pula telah menafkahi kami, ketujuh anaknya hingga kesemuanya mengenyam pendidikan hingga keperguruan tinggi, dan menjadikan kami orang2 yang selalu istimewa dimatanya.
Pahlawan saya lainnya tentu saya si Hubby, suami saya :)
Kadang suka mereka2 apa kira2 yang terjadi kalau saya nggak ketemu dia delapan tahun lalu? Akankah saya masih single, belum menikah, masih bekerja dan masih sibuk dengan dunia muda yang sejak dulu saya geluti? Hang out, pulang malem, clubbing, party2, hahahihi, liburan kesana kemari sama temen2, punya banyak pacar, sibuk flirting, dan hura2.
Bukan berarti sekarang hidup saya udah nggak happy lagi. Saya masih tetap hang out, masih tetap pulang malem, clubbing, party2, flirting, hura2, liburan kesana kemari, tapi bedanya bukan sama the random people, tapi justru sama si Hubby :) Lalu? Rasanya beda? Jelas. Bedanya, kalo sama random people kan kita kadang ada kejutan2, baik menarik, atau sebaliknya. Kalau sama si Hubby justru rasanya sama! Hambar? Bukan dong. Luar biasa happynya. Rasanya selalu aja ada kejutan baru yang begitu menyenangkan hati.
Saya dulu mudah sekali bosan pada teman, pada pasangan, sehingga membuat saya begitu senang mencari teman baru. Yang saya rasa setelah mengenal si Hubby, justru aneh, kok ya saya malah nggak pernah bosen? Selalu ada aja kejutannya, selalu ada rasa baru dalam setiap kesenangan yang kita lalu bersama.
Terima kasih telah menemukan saya, terima kasih telah mendekati saya. Terima kasih untuk selalu sabar menghadapi emosi dan mood saya, untuk selalu berjuang agar saya kembali disaat saya berkali2 pergi berlalu saat berpikir hubungan ini tidak akan berhasil, untuk meyakinkan saya bahwa menikah dengan kamu adalah keputusan yang tepat, untuk memberikan berjuta2 alasan bahwa kamu adalah lelaki belahan jiwa saya, untuk menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat saya, untuk meneguhkan hati saya bahwa kamu cukup untuk saya.
Pahlawan terakhir saya ini masih kecil, usianya belum tepat 9bulan, namanya Balski Oufar Muhammad Smith, biasa dipanggil Baby O :)
Karena kamu, hidup saya kini lebih berarti. Karena kamu, saya berharap memiliki hidup yang jauh lebih panjang&sehat dari yang orang2 lain harapkan. Karena kamulah, saya kuat.
"Berharap suatu hari nanti, saya punya alasan untuk kamu jadikan seorang pahlawan didalam kehidupan kamu, Baby O ku :')"
Well, selamat hari Pahlawan wahai Ibu, Ibu Mertua, Ayah, Suami, dan Anakku.
Serta kelima kakak dan satu adikku.
Karena kalian, kini saya tahu makna hidup lebih dari bernafas, makan, tidur, dan bersenang2 :)
Berharap kalian semua selalu sehat, berumur panjang, dan selalu dilindungi oleh Tuhan ♥
Lalu, siapa pahlawan kamu?
Semua orang punya pahlawan versinya sendiri dalam hidup ♥
Seperti halnya pada orang2 kebanyakan, buat saya, sosok IBU adalah pahlawan nomer satu di hati saya.
Ibu saya adalah orang yang menerima saya apa adanya. Mendampingi saya disaat apapun, baik saat bahagia, maupun disaat2 yang buruk. Percaya deh, saya pernah mengalami masa 'terpuruk' saya sendiri. Dimana ketika hidup saya terasa terenggut oleh apa yang pernah lewati, dan ibu sayalah yang tetap setia menemani.
Kalau diuraikan, bisa berhari2 nggak kelar deh :(
Saya berterima kasih kepada ibu saya, karena telah membesarkan saya dengan penuh kasih, dan menjadikan saya menjadi sosok yang begitu kuat, serta mendampingi masa suram dan kelam yang saya lalui, sejak kecil, remaja, hingga sekarang 27tahun ini.
![]() |
Mami, saya (ungu) dan kakak perempuan saya, Munich, 2006. |
Yang paling berasa waktu saya mengalami Baby Blues Syndrome pasca melahirkan Baby O. Dua minggu nafsu makan hilang, berat turun 6kilo dari berat normal. Tidurpun nggak bisa. Orang2 abis lahiran sibuk nurunin berat badan dan menekan nafsu makan, saya malah sebaliknya.
Sementara ada bayi yang harus saya asuh, Baby Blues Syndrome membuat hal yang seharusnya menjadi naluri alami seorang ibu dalam hal mencintai anaknya membuat saya begitu sulit menerima kehadiran Baby O :(
Kaget? Saya aja nggak percaya ngalamin itu. Detail Baby Blues Syndrome saya akan posting di blog selanjutnya.
Tentu sangat wajar apabila seorang ibu, dalam hal ini, ibu saya sendiri begitu mencintai saya apa adanya. Namun, setelah menikah 2008 lalu, ibu saya bertambah satu, yaitu : IBU MERTUA.
Bagi saya Ibu Mertua saya juga Pahlawan tersendiri bagi saya.
Saya yang sejak menikah tinggal bersama beliau, diperlakukan layaknya anak sendiri olehnya.
Saya sangat berterima kasih atas pengertian beliau dalam hal menyerahkan sepenuhnya kendali atas pengasuhan Baby O kepada saya.
Seringkali, pola asuh anak terkadang pula dihiasi "pendapat dan campur tangan dari orang tua ataupun mertua" yang kadang tak sejalan dengan pendapat ibu bayi itu sendiri. Untungnya, dalam hidup saya, pertikaian menantu vs mertua tidak saya alami. Ibu mertua saya ini sangat terbuka dan menerima pola asuh yang saya terapkan pada Baby O.
Setelah 3tahun menunggu keajaiban Tuhan berupa kehamilan, ketika dinyatakan positif, saya mulai banyak membaca buku2 dan browsing di internet untuk ilmu dalam mengasuh anak yang terbaik. Bersyukur sekali sekarang banyak informasi dimana2 yang memudahkan pada ibu muda dan ibu2 baru seperti saya, sehingga saya insya allah bisa menerapkan pola asuh terbaik pada anak
![]() |
Umi Zahra, ibu mertua tercinta :) Lebaran, 2012. |
Alhamdulillah, saya memiliki beliau, yang selalu mendukung apapun keputusan yang saya ambil setiap harinya. Ketika saya memutuskan berhenti bekerja saat mendekati waktu melahirkan agar bisa fokus mengurus anak, atau ketika saya memutuskan tidak membedong Baby O, tidak memakaikan gurita, tidak memberi bedak dan minyak telon serta hair lotion yang umumnya selalu dipakai bayi setelah habis mandi, mulai memberikan makan setelah Baby O berusia 6bulan, tidak menyuapi Baby O sembari berjalan2 diluar rumah seperti ibu2 kebanyakan, tidak memberi gula garam pada makanan Baby O hingga usia setahun nanti, tidak memberi makanan instant dan kemasan, tidak membelikan baby walker, berpindah dari satu dokter anak ke dokter anak lain dalam tujuan mencari yang terbaik, dan banyak lagi.
Meskipun setiap kalinya beliau akan selalu bertanya "Kenapa?" dan ketika saya menjelaskan alasannya beliau akan mengerti dan justru memuji saya karena begitu pintar.
Sebenernya bukan pintar, hanya saja pola asuh anak sekarang sudah banyak perbedaan dan jauh lebih berkembang dibanding pola asuh yang dianutnya ketika membesarkan anak2nya berpuluh2 tahun yang lalu.
Pahlawan saya yang lain tentu juga ayah saya, karena ilmu agamanya yang begitu luas, dan tidak adanya paksaan bagi saya dan anak2nya yang lain untuk lantas menjalankan semuanya, beliau cukup menerangi, memberi tahu, menjelaskan, dan yakin setra percaya bahwa suatu saat saya dan anak2nya akan menjalankan segala apa yang dia tanamkan pada saya suatu hari nanti. Terima kasih pula telah menafkahi kami, ketujuh anaknya hingga kesemuanya mengenyam pendidikan hingga keperguruan tinggi, dan menjadikan kami orang2 yang selalu istimewa dimatanya.
![]() |
Saya dan Papi :) Pelabuhan Ratu, 2009 |
Pahlawan saya lainnya tentu saya si Hubby, suami saya :)
Kadang suka mereka2 apa kira2 yang terjadi kalau saya nggak ketemu dia delapan tahun lalu? Akankah saya masih single, belum menikah, masih bekerja dan masih sibuk dengan dunia muda yang sejak dulu saya geluti? Hang out, pulang malem, clubbing, party2, hahahihi, liburan kesana kemari sama temen2, punya banyak pacar, sibuk flirting, dan hura2.
Bukan berarti sekarang hidup saya udah nggak happy lagi. Saya masih tetap hang out, masih tetap pulang malem, clubbing, party2, flirting, hura2, liburan kesana kemari, tapi bedanya bukan sama the random people, tapi justru sama si Hubby :) Lalu? Rasanya beda? Jelas. Bedanya, kalo sama random people kan kita kadang ada kejutan2, baik menarik, atau sebaliknya. Kalau sama si Hubby justru rasanya sama! Hambar? Bukan dong. Luar biasa happynya. Rasanya selalu aja ada kejutan baru yang begitu menyenangkan hati.
Saya dulu mudah sekali bosan pada teman, pada pasangan, sehingga membuat saya begitu senang mencari teman baru. Yang saya rasa setelah mengenal si Hubby, justru aneh, kok ya saya malah nggak pernah bosen? Selalu ada aja kejutannya, selalu ada rasa baru dalam setiap kesenangan yang kita lalu bersama.
Terima kasih telah menemukan saya, terima kasih telah mendekati saya. Terima kasih untuk selalu sabar menghadapi emosi dan mood saya, untuk selalu berjuang agar saya kembali disaat saya berkali2 pergi berlalu saat berpikir hubungan ini tidak akan berhasil, untuk meyakinkan saya bahwa menikah dengan kamu adalah keputusan yang tepat, untuk memberikan berjuta2 alasan bahwa kamu adalah lelaki belahan jiwa saya, untuk menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat saya, untuk meneguhkan hati saya bahwa kamu cukup untuk saya.
![]() |
Hubby, terima kasih telah mencintai saya seolah saya begitu sempurna :) Kota, 2009. |
Pahlawan terakhir saya ini masih kecil, usianya belum tepat 9bulan, namanya Balski Oufar Muhammad Smith, biasa dipanggil Baby O :)
Karena kamu, hidup saya kini lebih berarti. Karena kamu, saya berharap memiliki hidup yang jauh lebih panjang&sehat dari yang orang2 lain harapkan. Karena kamulah, saya kuat.
![]() |
My baby boy 8m2w |
"Berharap suatu hari nanti, saya punya alasan untuk kamu jadikan seorang pahlawan didalam kehidupan kamu, Baby O ku :')"
Well, selamat hari Pahlawan wahai Ibu, Ibu Mertua, Ayah, Suami, dan Anakku.
Serta kelima kakak dan satu adikku.
![]() |
Saya memeluk Mami (kanan), bersama Papi (kedua dari kiri) dan 6 orang pahlawan hidup saya yang lainnya. Bali, 2010. |
Karena kalian, kini saya tahu makna hidup lebih dari bernafas, makan, tidur, dan bersenang2 :)
Berharap kalian semua selalu sehat, berumur panjang, dan selalu dilindungi oleh Tuhan ♥
Lalu, siapa pahlawan kamu?
Jumat, 09 November 2012
Buku2 Karya Dave Pelzer dan Torey Hayden
Semasa kuliah tahun 2003, rute Bekasi-Tendean jadi perjalanan yang panjang. Apalagi tahun 2004 kampus mulai dipindah ke Panglima Polim sana. Duh, kalo kuliah pagi jam8, musti berangkat jam6 atau 530 pagi, itupun sampe kampus mepet, dan seringnya telat :p
Well, macet emang udah makanan sehari2 bagi kita2 yang harus pergi ke Jakarta.
Perjalanan pergi dan pulang kampus yang selalu makan waktu banyak, saya siasati dengan denger musik/radio via hp, atau tidur, namun seringnya sih baca buku.
Maka temen kampus selalu tahu, pasti ada satu buku di dalam tas saya.
Nah salah satu teman baik saya, @yolivanofa bilang "Gw dikasih buku tuh, Say, di rumah, sedih banget. Gw nggak sanggup bacanya. Besok gw bawain ya"
Maka keesokan harinya, saya terimalah buku "A Child Called 'It'" tersebut.
Buku ini bercerita tentang masa kecil si penulis, yaitu Dave Pelzer, yang mengalami child abuse oleh ibu kandungnya sendiri. Penyiksaannya tidak bisa diuraikan dengan kata2, mending baca bukunya sendiri deh, saya nangis entah sampe berapa kali yang jelas.
Nah dari situ, saya mulai hunting buku kelanjutan dari A Child Called 'It' tersebut, yaitu The Lost Boy, A Man Named Dave, dan The Privilege Of Youth .
Keempat buku tersebut dapat di temukan di toko2 buku Gramedia/Gunung Agung dibagian "Novel Psikologi".
Bagi yang mau baca buku Dave Pelzer, tentu saya sarankan membacanya secara berurutan, agar lebih mendapatkan esensi dari cerita tersebut.
Dari situ, saya mulai menemukan buku tentang cerita berlatar belakang novel psikologi lainnya, karya Torey Hayden, berjudul Sheila : Luka Hati Seorang Gadis Kecil dan saya langsung jatuh cinta pada cerita Torey Hayden. Dia adalah seorang guru yang mengajar anak2 khusus, anak2 autis, anak2 yang memiliki gangguan emosional, dan memiliki latar belakang khusus lainnya seperti penyiksaan dan trauma, yang sungguh menyentuh (dan berdasarkan kisah nyata) yang dapat membuat hati saya sesak membacanya.
Buku2 Torey Hayden lainnya yang sudah saya baca selain Sheila : Luka hati Seorang Gadis Kecil, yaitu Sheila : Kenangan yang Indah (lanjutan Sheila sebelumnya), Murid Istimewa : Jerit Lirih Seorang Sahabat, Venus : Duka Lara Si Anak Cantik, Jadie : Tangis Tanpa Suara, Mereka Bukan Anakku, Cassandra : Amarah Anak-Anak Sunyi, dan Kevin : Belenggu Masa Lalu, adalah buku2 nonfiksi yang harus dibaca bagi para penikmat buku seperti saya.
Ada juga Mechanical Cat salah satu novel fiksi karyanya. Sementara novel lainnya yang berjudul The Very Worst Thing dan The Sunflower Forest adalah dua novel fiksi lainnya yang sayangnya belum sempat saya baca. *akan segera ke toko buku begitu sempat*
Harganya cukup murah berkisar Rp.50.000-Rp.65.000 perbukunya. Namun, harga ini sungguh sangat tidak berarti dari efek yang ditimbulkan setelah membaca cerita Ms. Hayden tersebut.
Bahwa betapa hidup saya ternyata sangat cukup "normal" dan berbahagia :)
Bahwa segala keluhan2 saya tentang macet, atau tentang supir taksi yang bau badan, atau tentang jam malam semasa sekolah, atau teman yang menyebalkan, atau nggak cocoknya rasa suatu makanan, bukanlah apa2 dibanding kehidupan macam apa yang anak2 dari Torey Hayden ceritakan miliki. Bahwa rupanya, betapa banyak anak2 diluar sana yang berharap memilki kehidupan yang justru sering saya keluhkan, agar terhindar dari penganiayaan, pengabaian, pemukulan, penyiksaan atau bahkan dari penolakan atas kehadiran mereka, dalam kehidupan "normal" versi mereka, disetiap seharinya.
Daftar Buku2 dan informasi mengenai Torey Hayden dapat dilihat disini
Selamat berburu buku ya, selamat menemukan suatu alasan bahwa mulai sekarang kalian harus mulai bersyukur dengan kehidupan normal yang kalian miliki :)
Percayalah, sesungguhnya saya dan kamu adalah orang2 yang berbahagia :)
Selamat membaca :)
Well, macet emang udah makanan sehari2 bagi kita2 yang harus pergi ke Jakarta.
Perjalanan pergi dan pulang kampus yang selalu makan waktu banyak, saya siasati dengan denger musik/radio via hp, atau tidur, namun seringnya sih baca buku.
Maka temen kampus selalu tahu, pasti ada satu buku di dalam tas saya.
Nah salah satu teman baik saya, @yolivanofa bilang "Gw dikasih buku tuh, Say, di rumah, sedih banget. Gw nggak sanggup bacanya. Besok gw bawain ya"
Maka keesokan harinya, saya terimalah buku "A Child Called 'It'" tersebut.
Buku ini bercerita tentang masa kecil si penulis, yaitu Dave Pelzer, yang mengalami child abuse oleh ibu kandungnya sendiri. Penyiksaannya tidak bisa diuraikan dengan kata2, mending baca bukunya sendiri deh, saya nangis entah sampe berapa kali yang jelas.
Nah dari situ, saya mulai hunting buku kelanjutan dari A Child Called 'It' tersebut, yaitu The Lost Boy, A Man Named Dave, dan The Privilege Of Youth .
Keempat buku tersebut dapat di temukan di toko2 buku Gramedia/Gunung Agung dibagian "Novel Psikologi".
Bagi yang mau baca buku Dave Pelzer, tentu saya sarankan membacanya secara berurutan, agar lebih mendapatkan esensi dari cerita tersebut.
Dari situ, saya mulai menemukan buku tentang cerita berlatar belakang novel psikologi lainnya, karya Torey Hayden, berjudul Sheila : Luka Hati Seorang Gadis Kecil dan saya langsung jatuh cinta pada cerita Torey Hayden. Dia adalah seorang guru yang mengajar anak2 khusus, anak2 autis, anak2 yang memiliki gangguan emosional, dan memiliki latar belakang khusus lainnya seperti penyiksaan dan trauma, yang sungguh menyentuh (dan berdasarkan kisah nyata) yang dapat membuat hati saya sesak membacanya.
Buku2 Torey Hayden lainnya yang sudah saya baca selain Sheila : Luka hati Seorang Gadis Kecil, yaitu Sheila : Kenangan yang Indah (lanjutan Sheila sebelumnya), Murid Istimewa : Jerit Lirih Seorang Sahabat, Venus : Duka Lara Si Anak Cantik, Jadie : Tangis Tanpa Suara, Mereka Bukan Anakku, Cassandra : Amarah Anak-Anak Sunyi, dan Kevin : Belenggu Masa Lalu, adalah buku2 nonfiksi yang harus dibaca bagi para penikmat buku seperti saya.
Ada juga Mechanical Cat salah satu novel fiksi karyanya. Sementara novel lainnya yang berjudul The Very Worst Thing dan The Sunflower Forest adalah dua novel fiksi lainnya yang sayangnya belum sempat saya baca. *akan segera ke toko buku begitu sempat*
Harganya cukup murah berkisar Rp.50.000-Rp.65.000 perbukunya. Namun, harga ini sungguh sangat tidak berarti dari efek yang ditimbulkan setelah membaca cerita Ms. Hayden tersebut.
Bahwa betapa hidup saya ternyata sangat cukup "normal" dan berbahagia :)
Bahwa segala keluhan2 saya tentang macet, atau tentang supir taksi yang bau badan, atau tentang jam malam semasa sekolah, atau teman yang menyebalkan, atau nggak cocoknya rasa suatu makanan, bukanlah apa2 dibanding kehidupan macam apa yang anak2 dari Torey Hayden ceritakan miliki. Bahwa rupanya, betapa banyak anak2 diluar sana yang berharap memilki kehidupan yang justru sering saya keluhkan, agar terhindar dari penganiayaan, pengabaian, pemukulan, penyiksaan atau bahkan dari penolakan atas kehadiran mereka, dalam kehidupan "normal" versi mereka, disetiap seharinya.
Daftar Buku2 dan informasi mengenai Torey Hayden dapat dilihat disini
Selamat berburu buku ya, selamat menemukan suatu alasan bahwa mulai sekarang kalian harus mulai bersyukur dengan kehidupan normal yang kalian miliki :)
Percayalah, sesungguhnya saya dan kamu adalah orang2 yang berbahagia :)
Selamat membaca :)
Rabu, 07 November 2012
Doa Pengantar Tidur
Jaman kecil dulu, setiap mau tidur pasti selalu baca doa. Semua orang juga gitu kan ya? Buat saya bukan hanya Doa Sebelum Tidur, tetapi juga ditambah dengan Doa Untuk Kedua Orang Tua (untuk menunjukan bahwa saya selalu bersyukur memiliki mereka disetiap harinya) dan Doa Keselamatan Dunia Akhirat (kali2 tiba2 ajal saya menjemput)
Sekarang, setiap malam, sebelum tidur, si Hubby yang berbaring di sebelah saya dikegelapan akan berbisik kepada saya dengan lembut "Jangan lupa ngaji, Sayang" lalu mencium kening atau rambut saya sambil terpejam, lalu tidur.
Mau tidur kok disuruh ngaji? Kapan tidurnya?
Awalnya sih.. Dulu, waktu pertama kali tidur sama si Hubby, dia akan berkata :
"Met bobo ya, Cantik. Baca doa dulu, Sayang" lalu kami akan berdoa bersama di dalam hati masing, dan dia berkata "Amiiiiin. Bobo ya, Sayang" pertanda bahwa dia menyudahi doa sebelum tidurnya, sementara saya nggak nyaut karena masih berdoa, lalu dia akan menunggu dan berkata lagi "Amiiin. Udah belom?" Tapi saya akan masih komat kamit dan tetep nggak mau bilang kalo saya belom selesai karena doanya nggak mau putus, sampe dia nunggu lebih entah berapa lama lagi dengan tetap sabar.
Hingga mendengar saya lantang berkata "Amin Ya Robbal Alamiiin"
Lalu dia akan keki bilang "BUSET? BACA APAAN AJA SIH LU? BERDOA APA NGAJI??!"
Laaah, knapa jadi sewot, Bang Ganteng?
Saya dengan tenangnya bilang "Besok2 aja aku ceritain, ceritanya panjaaaaang. sekarang bobo aja ya, udah malem" lalu kami pun tidurngorok.
Dia percaya banget kalo saya bilang ceritanya panjang, berarti beneran PAN-JANG! Karena saya kalo cerita kudu detail. Detail banget, pake sekali!
Penasaran? Nih saya ceritain, seperti halnya saya cerita ke si Hubby. Simak ya. Jangan ngantuuuuk *nyinyir* (˘̯˘")
Jadi gini. Dulu, saya dan kelima kakak (betul, lima. Nggak salah baca kok) serta satu adik saya, adalah anak2 yang ditinggal kerja jauh oleh ayah kami. Beliau kerja di Sydney sejak tahun 1988, sendirian. Sementara saya&6 saudara sekandung lainnya bersekolah&tinggal di Bekasi, Indonesia. Jadi sehari2nya kami hanya sama ibu kami aja :(
Jarak dan waktu kadang membuat rindu kami kepada ayah kami begitu menumpuk, hingga terlalu perih untuk diuraikan di atas kertas pada tiap lembar surat mingguan yang rutin di kirim dari dan untuk ayah kami tercinta. Juga terlalu sulit untuk diucapkan melalui kabel telepon yang rutin dilakukan setiap malamnya :(
Kami tetap menjalani hari2 kami seperti biasanya, tanpa terlihat adanya sedikitpun kejanggalan, meski selalu terselip doa kesehatan dan keselamatan dihati kami untuk sosok lelaki yang begitu sempurna di mata kami tersebut, disetiap waktunya.
Seringnya ibu yang mengunjungi ayah kami rutin disetiap tahunnya hingga kepulangan ayah kami ke tanah air di tahun 2008 lalu.
Namun, setelah kunjungan 3bulan singkat saya ke Sydney pada tahun 1995, beberapa waktu berikutnya, saya terbangun dari tidur dalam keadaan menangis, mata saya begitu sembab, sulit bernafas, dan hati begitu hancur. Ibu kala itu sedang dalam kunjungan rutin tahunannya ke Sydney, jadi pada intinya tidak ada orang tua di rumah, hanya 7 anak yang berusaha saling menjaga satu sama lain, diawasi dengan satu asisten rumah tangga yang tidak full 24jam bekerja di rumah kami.
Yang saya ingat, saya mengalami mimpi yang sangat buruk sekali, maka saya bergegas ke rumah tetangga belakang rumah, yang suka menjadi pelarian saya kala kesepian, namanya Bu Bambang, saya biasa panggil Mamah, karena dia memperlakukan saya seperti anaknya sendiri.
Maka saya ceritakan mimpi buruk saya kepada Mamah.
Mimpi itu begitu nyata, begitu jelas, dan menyakitkan. Saya mimpi ayah saya meninggal di negeri kanguru tersebut, kami hanya dikabarkan melalu telepon oleh teman2 Indonesianya yang berada disana, yang menjelaskan bahwa mayatnya sudah langsung di kubur. Dan sebaiknya kami nggak usah repot ke Sydney hanya untuk buang2 waktu melihat tanah rata kering yang datar dimana ayah kami entah berada seberapa jauhnya dibawah sana untuk berbaring selama2nya disana.
Astagfirullah :( Senaif itukah kami? Hingga sampai tubuh dingin kaku tak bernyawa dari sesosok figur ayah yang begitu kami idolakan sepanjang hidup kami menjadi begitu mustahil untuk dilihat? Bahkan untuk terakhir kalinya?
Bukan hanya perih, namun juga pilu.
"Namanya mimpi itu bunga tidur, Tiwuk" Tiwuk adalah panggilan suku Jawa untuk anak perempuan kesayangan. Mamah berkata kepada saya sambil mengusap rambut saya lembut. "Itu insya Allah pertanda, kalau Bapakmu itu akan berumur panjang" lanjutnya lagi.
Saya mendongak memandang riak wajahnya yang begitu menenangkan, meresap tiap kata2 yang keluar dari mulutnya yang terukir dengan senyumannya yang selalu begitu manis. Berharap bahwa apa yang Mamah bilang benar adanya. Hati saya teriak begitu lantang "AMIIIN" namun sepertinya terlalu sukar untuk diucapkan.
"Setan itu sukanya ganggu manusia. Besok2 kalau mau tidur, coba baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Ayat Kursi, biar tidurmu tenang, Sayang" ujarnya penuh kasih.
Sejak saat itu, disaat saya berusia 11tahun, sebelum tidur selalu membaca :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Ditambah dengan :
Al-Fatihah
Al-Ikhlas
Ayat Kursi
Nah, cerita lainnya, beranjak SMP, saya punya hobby yang sangat akut, yaitu : baca buku.
Bagi sebagian orang, baca buku mungkin jadi pengatar ngantuk, makanya selalu baca buku sebelum tidur. Suami saya, baru baca satu halaman, biasanya matanya langsung berat, lalu tertidur dengan posisi buku yang terjatuh diatas wajahnya *dan tetep tidur*. Iih, enak banget! *keplak*
Kalo saya lain.
Buku yang ceritanya nggak bagus, bikin saya jadi nggak ngantuk. Biasanya karena kesel sendiri 'Kok ya ada, penulis bikin buku nggak mutu? Dan bodohnya lagi, ada aja penerbit yang mau nerbitin buku macam gini!? Dan lebih bego lagi gue, buku jelek gue belii' Maka saya yang gondok, jadi makin melotot dan napsu baca, berharap ada satu fase dimana cerita membosankan pada buku jelek tersebut untuk membuat saya yakin bahwa rupanya pendapat awal saya salah, bahwa rupanya memang ada suatu keunikan dari pikiran si penulis ini.
Nah, lain lagi ceritanya kalo buku bagus. Bikin ngantuk? Enggak juga -_- Malah melek juga.
Karena cerita yang bagus, bikin saya 'nggak bisa berhenti baca' karena buat saya, terlalu lama untuk menunggu mata&tubuh saya beristirahat 7 atau 9 jam kedepan seperti layaknya yang manusia2 normal lainnya lakukan, lalu melanjutkan cerita bagus dibuku tersebut. Jadi kalo ngantuk dateng, saya kejap2in mata, biar ngantuknya ilang. Kadang baca bukunya sambil nyureng2 saking ngantuknya! Like, I'm gonna eat the whole book, right now!
Jadi, pada intinya, buku malah bikin saya makin sering begadang, tidur larut malam *atau seringnya menjelang pagi*, atau nggak tidur karena keesokan harinya harus sekolah/kuliah/kerja yang tetep akan diisi dengan 'nyolong2' baca buku tersebut! Walaah, bukan cuma repot, tapi masa depan saya terancam suram! Ya iya dong, kalo guru nerangin saya malah baca novel/buku lainnya? Atau lagi kerja ketauan malah baca buku sama atasan? Berabe kan?
Maka sejak SMP itu saya mulai jadi manusia kalong, yang jarang tidur. Seringnya ketidurannya ya sore, abis sekolah/kuliah/kerja gitu. Jadi pas kebangun tengah malem, makan, mandi, lalu jam baca buku pun seger :p
Nah tapi, karena jadi mengganggu konsentrasi belajar/bekerja, maka saya sering mengkontrol minat baca saya hingga halaman tertentu, misal :
'Pokoknya bab ini abis, tidur! Janji!'
Atau
'Pokoknya halaman 100, tidur! Janji!'
Tau sendiri doooong kalo ceritanya lagi seru malah 'kentang' dan kelojotan nggak bisa tidur karena otak malah mikirin dan menduga2 gimana kira2 kelanjutan cerita buku bagus tersebut, apalagi kalo bukunya semacam Harry Potter, Twillight Saga atau novel psikologis karya Torey Hayden favorit saya :) *tentang Torey Hayden akan saya posting di blog selanjutnya ya*
Maka saya mulai berusaha mengendalikan kehidupan saya yang hampir 'direnggut' oleh buku2 tersebut dengan mengalihkannya pada tambahan doa menjelang tidur.
Maka, ritual doa saya yang sebelumnya hanya baca :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Al-Fatihah
Al-Ikhlas
Ayat Kursi
Bertambah lagi menjadi :
Dzikir! Yaitu :
Alhamdulillah 33x
Subhannallah 33x
Astagfirullah haladzim 33x
Dan, Allahu Akbar sedikitnya 33x atau sebanyak2nya hingga saya tertidur.
Mau tidur aja rempong yeeee?
Bangetttttt!
Nah, cerita lainnya lagi, saat masuk usia pernikahan *eh buset, masih kurang? IYEEEE!*
Jadi, sejak pake BB, kira2 tahun 2009, saya sering dapet BM begini :
-------
"Menurut Rasulullah, sebaik2nya orang tidur adalah orang2 yang :
1. Mengkhatamkan Al-Quran. Bagaimana caranya? Tentu sulit mengkhatamkan Al-Quran dalam satu malam? Mudah saja, bacalah surat Al-Ikhlas tiga kali, niscaya sama manfaatnya dengan mengkhatamkan Al-Quran.
"Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad (3x)"
2. Membacalah sholawat untuk Ku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat. "Alloohumma shollii 'alaa Muhammad wa'alaa aalii Muhammad (3x)"
3. Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu.
"Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)"
4. perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan - akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh.
"Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha illalloohu alloohu akbar (3x)"
----
Nah, makaa, dan makaaaaa, doa penghantar tidur saya pun bertambah lagi, dari :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Al-Fatihah
Al-Ikhlas
Ayat Kursi
Alhamdulillah 33x
Subhannallah 33x
Astagfirullah haladzim 33x
Dan, Allahu Akbar sedikitnya 33x atau sebanyak2nya hingga saya tertidur.
Berubah menjadi :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Al-Fatihah
Al-Ikhlas (3x)
Ayat Kursi
Alloohumma shollii 'alaa Muhammad wa'alaa aalii Muhammad (3x)
Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)
Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha illalloohu alloohu akbar (3x)
Alhamdulillah 33x
Subhannallah 33x
Astagfirullah haladzim 33x
Dan, Allahu Akbar sedikitnya 33x atau sebanyak2nya hingga saya tertidur.
Alhamdulillah, mimpi terburuk saya itu nggak pernah datang lagi, hingga sekarang setelah hampir 15tahun lewat :)Insomnia pun menghilang.
Hati, batin dan jiwa pun jadi tenang.
Dan no more nightmare!
*biasanya kalo abis kebangun mimpi buruk, saya pasti punya sugesti : wah, semalem lupa ngaji sebelum tidur nih kayanya x))*
Well, at least it works for me!
Mau coba? Total waktu baca nggak sampe 3 menit kok. Selamat bergabung di tim Ngaji Sebelum Tidur :p
Nah, gimana? Ceritanya beneran panjang kan????? :D:D:D
Sekarang, setiap malam, sebelum tidur, si Hubby yang berbaring di sebelah saya dikegelapan akan berbisik kepada saya dengan lembut "Jangan lupa ngaji, Sayang" lalu mencium kening atau rambut saya sambil terpejam, lalu tidur.
Mau tidur kok disuruh ngaji? Kapan tidurnya?
Awalnya sih.. Dulu, waktu pertama kali tidur sama si Hubby, dia akan berkata :
"Met bobo ya, Cantik. Baca doa dulu, Sayang" lalu kami akan berdoa bersama di dalam hati masing, dan dia berkata "Amiiiiin. Bobo ya, Sayang" pertanda bahwa dia menyudahi doa sebelum tidurnya, sementara saya nggak nyaut karena masih berdoa, lalu dia akan menunggu dan berkata lagi "Amiiin. Udah belom?" Tapi saya akan masih komat kamit dan tetep nggak mau bilang kalo saya belom selesai karena doanya nggak mau putus, sampe dia nunggu lebih entah berapa lama lagi dengan tetap sabar.
Hingga mendengar saya lantang berkata "Amin Ya Robbal Alamiiin"
Lalu dia akan keki bilang "BUSET? BACA APAAN AJA SIH LU? BERDOA APA NGAJI??!"
Laaah, knapa jadi sewot, Bang Ganteng?
Saya dengan tenangnya bilang "Besok2 aja aku ceritain, ceritanya panjaaaaang. sekarang bobo aja ya, udah malem" lalu kami pun tidur
Dia percaya banget kalo saya bilang ceritanya panjang, berarti beneran PAN-JANG! Karena saya kalo cerita kudu detail. Detail banget, pake sekali!
Penasaran? Nih saya ceritain, seperti halnya saya cerita ke si Hubby. Simak ya. Jangan ngantuuuuk *nyinyir* (˘̯˘")
Jadi gini. Dulu, saya dan kelima kakak (betul, lima. Nggak salah baca kok) serta satu adik saya, adalah anak2 yang ditinggal kerja jauh oleh ayah kami. Beliau kerja di Sydney sejak tahun 1988, sendirian. Sementara saya&6 saudara sekandung lainnya bersekolah&tinggal di Bekasi, Indonesia. Jadi sehari2nya kami hanya sama ibu kami aja :(
Jarak dan waktu kadang membuat rindu kami kepada ayah kami begitu menumpuk, hingga terlalu perih untuk diuraikan di atas kertas pada tiap lembar surat mingguan yang rutin di kirim dari dan untuk ayah kami tercinta. Juga terlalu sulit untuk diucapkan melalui kabel telepon yang rutin dilakukan setiap malamnya :(
Kami tetap menjalani hari2 kami seperti biasanya, tanpa terlihat adanya sedikitpun kejanggalan, meski selalu terselip doa kesehatan dan keselamatan dihati kami untuk sosok lelaki yang begitu sempurna di mata kami tersebut, disetiap waktunya.
Seringnya ibu yang mengunjungi ayah kami rutin disetiap tahunnya hingga kepulangan ayah kami ke tanah air di tahun 2008 lalu.
Namun, setelah kunjungan 3bulan singkat saya ke Sydney pada tahun 1995, beberapa waktu berikutnya, saya terbangun dari tidur dalam keadaan menangis, mata saya begitu sembab, sulit bernafas, dan hati begitu hancur. Ibu kala itu sedang dalam kunjungan rutin tahunannya ke Sydney, jadi pada intinya tidak ada orang tua di rumah, hanya 7 anak yang berusaha saling menjaga satu sama lain, diawasi dengan satu asisten rumah tangga yang tidak full 24jam bekerja di rumah kami.
Yang saya ingat, saya mengalami mimpi yang sangat buruk sekali, maka saya bergegas ke rumah tetangga belakang rumah, yang suka menjadi pelarian saya kala kesepian, namanya Bu Bambang, saya biasa panggil Mamah, karena dia memperlakukan saya seperti anaknya sendiri.
Maka saya ceritakan mimpi buruk saya kepada Mamah.
Mimpi itu begitu nyata, begitu jelas, dan menyakitkan. Saya mimpi ayah saya meninggal di negeri kanguru tersebut, kami hanya dikabarkan melalu telepon oleh teman2 Indonesianya yang berada disana, yang menjelaskan bahwa mayatnya sudah langsung di kubur. Dan sebaiknya kami nggak usah repot ke Sydney hanya untuk buang2 waktu melihat tanah rata kering yang datar dimana ayah kami entah berada seberapa jauhnya dibawah sana untuk berbaring selama2nya disana.
Astagfirullah :( Senaif itukah kami? Hingga sampai tubuh dingin kaku tak bernyawa dari sesosok figur ayah yang begitu kami idolakan sepanjang hidup kami menjadi begitu mustahil untuk dilihat? Bahkan untuk terakhir kalinya?
Bukan hanya perih, namun juga pilu.
"Namanya mimpi itu bunga tidur, Tiwuk" Tiwuk adalah panggilan suku Jawa untuk anak perempuan kesayangan. Mamah berkata kepada saya sambil mengusap rambut saya lembut. "Itu insya Allah pertanda, kalau Bapakmu itu akan berumur panjang" lanjutnya lagi.
Saya mendongak memandang riak wajahnya yang begitu menenangkan, meresap tiap kata2 yang keluar dari mulutnya yang terukir dengan senyumannya yang selalu begitu manis. Berharap bahwa apa yang Mamah bilang benar adanya. Hati saya teriak begitu lantang "AMIIIN" namun sepertinya terlalu sukar untuk diucapkan.
"Setan itu sukanya ganggu manusia. Besok2 kalau mau tidur, coba baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Ayat Kursi, biar tidurmu tenang, Sayang" ujarnya penuh kasih.
Sejak saat itu, disaat saya berusia 11tahun, sebelum tidur selalu membaca :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Ditambah dengan :
Al-Fatihah
Al-Ikhlas
Ayat Kursi
Nah, cerita lainnya, beranjak SMP, saya punya hobby yang sangat akut, yaitu : baca buku.
Bagi sebagian orang, baca buku mungkin jadi pengatar ngantuk, makanya selalu baca buku sebelum tidur. Suami saya, baru baca satu halaman, biasanya matanya langsung berat, lalu tertidur dengan posisi buku yang terjatuh diatas wajahnya *dan tetep tidur*. Iih, enak banget! *keplak*
Kalo saya lain.
Buku yang ceritanya nggak bagus, bikin saya jadi nggak ngantuk. Biasanya karena kesel sendiri 'Kok ya ada, penulis bikin buku nggak mutu? Dan bodohnya lagi, ada aja penerbit yang mau nerbitin buku macam gini!? Dan lebih bego lagi gue, buku jelek gue belii' Maka saya yang gondok, jadi makin melotot dan napsu baca, berharap ada satu fase dimana cerita membosankan pada buku jelek tersebut untuk membuat saya yakin bahwa rupanya pendapat awal saya salah, bahwa rupanya memang ada suatu keunikan dari pikiran si penulis ini.
Nah, lain lagi ceritanya kalo buku bagus. Bikin ngantuk? Enggak juga -_- Malah melek juga.
Karena cerita yang bagus, bikin saya 'nggak bisa berhenti baca' karena buat saya, terlalu lama untuk menunggu mata&tubuh saya beristirahat 7 atau 9 jam kedepan seperti layaknya yang manusia2 normal lainnya lakukan, lalu melanjutkan cerita bagus dibuku tersebut. Jadi kalo ngantuk dateng, saya kejap2in mata, biar ngantuknya ilang. Kadang baca bukunya sambil nyureng2 saking ngantuknya! Like, I'm gonna eat the whole book, right now!
Jadi, pada intinya, buku malah bikin saya makin sering begadang, tidur larut malam *atau seringnya menjelang pagi*, atau nggak tidur karena keesokan harinya harus sekolah/kuliah/kerja yang tetep akan diisi dengan 'nyolong2' baca buku tersebut! Walaah, bukan cuma repot, tapi masa depan saya terancam suram! Ya iya dong, kalo guru nerangin saya malah baca novel/buku lainnya? Atau lagi kerja ketauan malah baca buku sama atasan? Berabe kan?
Maka sejak SMP itu saya mulai jadi manusia kalong, yang jarang tidur. Seringnya ketidurannya ya sore, abis sekolah/kuliah/kerja gitu. Jadi pas kebangun tengah malem, makan, mandi, lalu jam baca buku pun seger :p
Nah tapi, karena jadi mengganggu konsentrasi belajar/bekerja, maka saya sering mengkontrol minat baca saya hingga halaman tertentu, misal :
'Pokoknya bab ini abis, tidur! Janji!'
Atau
'Pokoknya halaman 100, tidur! Janji!'
Tau sendiri doooong kalo ceritanya lagi seru malah 'kentang' dan kelojotan nggak bisa tidur karena otak malah mikirin dan menduga2 gimana kira2 kelanjutan cerita buku bagus tersebut, apalagi kalo bukunya semacam Harry Potter, Twillight Saga atau novel psikologis karya Torey Hayden favorit saya :) *tentang Torey Hayden akan saya posting di blog selanjutnya ya*
Maka saya mulai berusaha mengendalikan kehidupan saya yang hampir 'direnggut' oleh buku2 tersebut dengan mengalihkannya pada tambahan doa menjelang tidur.
Maka, ritual doa saya yang sebelumnya hanya baca :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Al-Fatihah
Al-Ikhlas
Ayat Kursi
Bertambah lagi menjadi :
Dzikir! Yaitu :
Alhamdulillah 33x
Subhannallah 33x
Astagfirullah haladzim 33x
Dan, Allahu Akbar sedikitnya 33x atau sebanyak2nya hingga saya tertidur.
Mau tidur aja rempong yeeee?
Bangetttttt!
Nah, cerita lainnya lagi, saat masuk usia pernikahan *eh buset, masih kurang? IYEEEE!*
Jadi, sejak pake BB, kira2 tahun 2009, saya sering dapet BM begini :
-------
"Menurut Rasulullah, sebaik2nya orang tidur adalah orang2 yang :
1. Mengkhatamkan Al-Quran. Bagaimana caranya? Tentu sulit mengkhatamkan Al-Quran dalam satu malam? Mudah saja, bacalah surat Al-Ikhlas tiga kali, niscaya sama manfaatnya dengan mengkhatamkan Al-Quran.
"Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad (3x)"
2. Membacalah sholawat untuk Ku dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat. "Alloohumma shollii 'alaa Muhammad wa'alaa aalii Muhammad (3x)"
3. Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridhoi kamu.
"Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)"
4. perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan - akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh.
"Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha illalloohu alloohu akbar (3x)"
----
Nah, makaa, dan makaaaaa, doa penghantar tidur saya pun bertambah lagi, dari :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Al-Fatihah
Al-Ikhlas
Ayat Kursi
Alhamdulillah 33x
Subhannallah 33x
Astagfirullah haladzim 33x
Dan, Allahu Akbar sedikitnya 33x atau sebanyak2nya hingga saya tertidur.
Berubah menjadi :
Doa Sebelum Tidur
Doa Untuk Kedua Orang Tua
Doa Keselamatan Dunia Akhirat
Al-Fatihah
Al-Ikhlas (3x)
Ayat Kursi
Alloohumma shollii 'alaa Muhammad wa'alaa aalii Muhammad (3x)
Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih (3x)
Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha illalloohu alloohu akbar (3x)
Alhamdulillah 33x
Subhannallah 33x
Astagfirullah haladzim 33x
Dan, Allahu Akbar sedikitnya 33x atau sebanyak2nya hingga saya tertidur.
Alhamdulillah, mimpi terburuk saya itu nggak pernah datang lagi, hingga sekarang setelah hampir 15tahun lewat :)Insomnia pun menghilang.
Hati, batin dan jiwa pun jadi tenang.
Dan no more nightmare!
*biasanya kalo abis kebangun mimpi buruk, saya pasti punya sugesti : wah, semalem lupa ngaji sebelum tidur nih kayanya x))*
Well, at least it works for me!
Mau coba? Total waktu baca nggak sampe 3 menit kok. Selamat bergabung di tim Ngaji Sebelum Tidur :p
Nah, gimana? Ceritanya beneran panjang kan????? :D:D:D
Langganan:
Postingan (Atom)