Selasa, 18 September 2012

Duka

Baru saja membaca status ввм temen SMP saya Desty yang tertulis : "Buat Tiyas turut berduka atas meninggalnya putri pertamamu. Semoga Marisa diterima di sisi Allah SWT O:) Buat ayah bundanya yg sabar ya O:)"
Sebenernya sih nggak kenal juga sama yg namanya Tiyas. Yang pasti, Tiyas itu temennya si Desty, yang merupakan teman SMP saya. Yang terbesit dibenak saya setelah lihat statusnya : "Duh, meninggal kenapa? Ada gejala apa sebelumnya? Lalu tindakan yang dilakukan apa? Kapan? Anaknya umur berapa? Lalu orangtuanya bagaimana?" Tapi mau nanya nggak berani, hati udah keburu miris dan air matapun sudah menggenang dikelopak mata saya.
Innalillahi wa innalillahi rojiuun :( Yang namanya anak, biarpun terlahir jelek, atau bodoh, atau nggak sempurna, tetap aja permata hati bagi orang tuanya. Sumber kebahagiaan. Pelita hidup. Pelipur lara. Belahan jiwa! Kalo kata ibu saya, biar kata punya anak dua ratus biji, kalau satu meninggal pasti rasanya sama : hancur berkeping2!!
Ya Allah, saya yakin, putri kecilnya Tiyas yang bernamanya Marisa itu tentu begitu disayang oleh Mu, karna begitu cepatnya Kau panggil kembali. Insya Allah, surgaMu menantinya ya Tuhanku. Semoga orang tuanya diberikan ketabahan, kesabaran, dan kelapangan dada, serta keikhlasan hati seluas samudera. Tempatkanlah malaikat kecil bernama Marisa itu ditempat yang paling indah, lebih indah dari apa yang bisa kami bayangkan, wahai Tuhanku Yang Maha Baik. Amin.

Memang yang namanya umur nggak ada yang tahu, takdir merupakan tulisan hidup yang sudah diatur oleh Sang Maha Pencipta, kematian bisa datang kapan saja.
Alhamdulillah orang tua saya, meskipun usianya sudah menginjak usia 60tahun, mereka masih sehat walafiat. Dan saya tergolong orang yang jauh dari berita duka. Kakak saya ada lima, kelima2nya sudah menikah dan beranak. Adik saya satu, seorang laki-laki, masih single nih (doain yaaa :)). Keponakan saya ada banyak. Syukur alhamdulillah, kesemuanya sehat, dan masih lengkap. Meskipun bapak mertua saya sudah almarhum sejak 2001, namun kala itu saya masih belum kenal dengan suami saya, jadi nggak mengalaminya. Tapi juga sangat bersyukur bahwa ibu mertua saya yang sekarang usianya juga menginjak 60 tahun, masih sehat segar bugar. Kakak suami saya dua, salah satunya juga sudah menikah dan punya dua anak yang cantik. Alhamdulillah mereka juga semuanya dalam keadaan yang sehat, dan juga lengkap :)

Saya jadi kepikiran ditinggal salah satu orang yang saya cintai. Entah orang tua saya, atau kakak adik, ataupun ibu mertua. Ya Allah sekarang aja dada rasanya sesak ngebayanginnya. Astagfirullah haladziiiiiim. Jangan sampe deh! Yah, meskipun suatu hari nanti tetap akan terjadi. Namun saya selalu berdoa : Senantiasa sehatkanlah orang2 tercintaku ya Allah. Mamiku, papiku, suamiku, anakku, kakak2 adik ku, kakak2 iparku, keponakan2ku, teman2 ku, juga diriku. Lindungilah kami selalu. Jauhkan kami dari segala musibah, mara bahaya, cobaan, dan dari amarahMu. Jadikanlah kami orang2 yang bersyukur atas segala nikmat, anugerah, rizki, dan kebahagiaan dariMu ya Tuhanku. Amin.
Duh, apalagi kalau saya ada diposisi Tiyas ya? Gila kali saya kalo bayi saya "pergi" meninggalkan saya terlebih dahulu. Sehat terus ya anak Mama, panjang umur. Jadi anak baik, jadi anak pintar, jadi anak sholeh, jadilah anak yang selalu bersyukur, jadilah anak yang berbahagia, jadilah anak yang berguna, dan kelak menjadi sumber kebahagiaan bagi orang2 disekitarmu, Nak. Semoga Allah mengabulkan segala doa yang Mama panjatkan untukmu, Baby O ku. Juga segala doa yang saya panjatkan untuk orang2 tercintaku. Amin.


Baby O, bayi sempurnaku :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar