Jumat, 24 Januari 2014

Yolo, Public House, Kemang

Awalnya tau dari news letter kartu kredit BNI yang kasih diskon kalau makan di Yolo Public House ini. Tahu lah ya kalau saya sering banget ke Dim Sum Festival Kemang situ. Selain karena Dim Sum Festival buka 24 jam, pilihan menunya juga lengkap, jadi satu keluarga besar saya, Mami, Papi, Kakak2 dan adek serta keponakan yang bisa sampe 20 orang kalo dikumpulin semua, yang seleranya beda2 bisa dateng kesana dan bisa tetep makan. Well, secara sering kesana dari awal2 nikah, 2008-an, udah bosen juga kali yah makanya saya perlu cari suasana baru di daerah Kemang.

Dari review food blogger yang saya baca tentang Yolo Public House ini, selain menyajikan menu halal dan non halal, mereka juga punya menu burger yang bisa dicostumized sendiri sesuai selera kita, dan harganya juga reasonable.
Well, yang saya lihat dari menunya, mereka punya Pork Chopped, Pork Belly, dll, menurut saya, restaurant yang biasanya serve pork, hampir rata2 makanan lainnya pasti enak, tapi menurut saya lho ini.

Akhirnya minggu lalu nyobain kesana sehubungan di rumah lagi nggak masak. Tempatnya agak kecil tapi cukup strategis di Kemang Raya kok.



Restaurant berlantai dua ini kebetulan lagi sepi waktu saya datang hari rabu malam. Dari situ, managernya justru approched our table dan jadi ngajak ngobrol ini itu. Alhasil, dikenalin lah saya sama staff, chef, Marketing and ownernya sekalian.

Ramah dan baik2, keliatan profesional dan visinya bagus untuk mengusung tema old London yang jarang bisa kita temuin di Jakarta. Spacenya nggak terllau besar tapi di tata maksimal semenarik mungkin. Lightingnya pas, tidak terlalu temaram maupun gelap.
Katanya sih kalau weekend ada akustikan dilantai atas. I love live music while eating!


Menyingkat cerita, Hubby pesan Real Man Burger for 95k. Which was burger yang bisa kita customized sendiri. Terdiri dari 3 buns, 2 patties, 2 veggies, 1 cheese, 1 spread, 1 dressing. Pilihannya buanyaaaak dan keliatannya enak2 menggugah selera.
And finally


Here it comes! I thought the burger will be unstacked gitu, ditaro semua ingredientsnya diatas plate dan kita bisa susun sendiri, it would be awesome! Rupanya enggak, sayang sekali.


It was huge! Namun, karena si Hubby pesen coleslaw jadilah the buns a bit wet dan jadi lembek :( Too bad. And the french fries was some how soggy and felt so oily, kalo kata orang Betawi teksturnya rada seret x))

Saya makan Fillet Mignon


It was okay. Mashed potatoesnya lumayan, zuchininya yang enak, beefnya biasa aja, it was so so for 150k, the portion was too small for me, huhuhu :'(

Saya juga pesen segelas white wine for 110k++ a glass, kaya di hotel harganya :p

It was okay. Agak sedikit mahal makan berdua almost 600k.
Tapi tetep dong masih penasaran sama burgernya, pengen costumized yang endesss gitu. Yang mau ngintip menu burgernya :




So far okay sih karena emang menuny banyak pilihan dan buka sampe lewat tengah malam dan nggak ada batas minimal umur jadi bisa bawa baby nih. Paling ya kudu liat situasi, kalau ada yang ngerokok coba duduk jauh2, but when the first time i came to Yolo it was so quiet, the restaurant was empty jadi bisa makan dengan tenang sama Hubby and baby tanpa musti khawatir bau rokok dari meja lainnya.

Kapan2 balik lagi ah untuk coba menu yang lainnya :))



Senin, 20 Januari 2014

Hokkaido Shantouka Ramen, Plaza Indonesia

Setelah kemaren nyoba Hakatta Ikkousha Ramen yang ada di Sency, kali ini saya coba ramen di Plaza Indonesia bernama Shantouka Ramen di lantai 5.
Tempatnya agak lebih exclusive dibanding dengan kedai ramen lain yang pernah saya datangi.
Di Shantouka Ramen ini 90% menunya non halal, tapi ada juga menu chickennya meski nggak banyak. Ramen disini juga ada pilihan size dari small, medium, hingga large.
Seperti juga Ramen Sanpachi 38, di Shantouka ini begitu datang juga langsung disajikan segelas air dingin dengan es untuk setiap pengunjung tanpa diminta. Free dan reffilable.
Kalau dilihat, variasi menunya hampir sama dengan kedai ramen lainnya yang juga menyajikan menu yakimeshi dan side dish lainnya sebagai pelengkap dalam memakan ramen.
Jika saya lihat, menu fu Shantouka ini cukup mahal jika dibandingkan dengan Hakatta Ikkousha atau pun Ramen Sanpachi 38.

Saya memesan Tori Ramen atau Chicken Ramen Rp.73k size regular

Chicken Ramen

Ketika saya meminta menu yang halal, staff malah berkata bahwa "Ramen Ayam ini memang jenis halal, namun karena satu dapur, jadi kita tidak bisa menjamin kehalalannya 100%" Wakwawwwww. Drop ah. Dan udah keburu makan juga ya kan itu ramen, jadi yaudah lah ya :|
Well then, dari segi rasa, bagi saya rasanya rata2, tidak ada ke khas-annya. Kuahnya terasa jauh lebih ringan dibanding Hakatta, lebih mirip seperti Ramen 38, namun dengan harga lebih mahal. Topping sayurnya pun hanya ada irisan jamur aja, itu pun entah jamur apa, karena rasanya agak keras, mungkin diambil dari batang jamur? I dont know. Tekstur ayam keras, sepertinya bagian dada. Tapi, telurnya enak! Jauh lebih enak dari Hakatta meskipun telur di Hakatta lebih oranye cerah dan berminyak, begitu menggoda dipandang mata, namun telur Shantouka ini bagi saya nilainya jauh lebih enak, ada rasa asin namun juga ada sedikit aroma yang saya kurang suka, mungkin dari herbsnya! Lumayan deh :) Bagian putih telur yang disisi paling dekat dengan kuningnya jauh lebih lembek atau 3/4 matang sehingga menyajikan rasa yang meleleh dilidah dengan rasa gurih yang nikmat! I like this one!

Temen saya yang pesen Shio Ramen Pork Cheek Rp.83k size medium

Pork Belly Ramen

This one juga kaya Tonkatsu Ramennya Ramen Sanpachi 38, tapi lebih berminyak lagi dan baunyaaaaaaaaaa aduh, saya nggak tahan. Untuk coba? Bukan! Baunya bikin mual, seperti bau apek dan nggak enak. Ewww :(

Herannya ini ramen laku lho. Pengunjungnya cukup ramai.

Hokkaido Shantouka Ramen buka setiap hari dari jam 10am hingga 10pm. All non smoking area.
Selamat mencoba!

Minggu, 19 Januari 2014

Ramen Sanpachi 38

Empat tahun lalu, sebelum ramen begitu populer seperti sekarang dan kedai ramen belum sangat menjamur, saya hampir tiap minggu ke daerah Melawai, Blok M, dimana awal pertama kali bukanya Ramen Sanpachi 38.
Tempatnya ada di lantai 2 di Kamome Building, gedung yang sama dengan Supermarket Jepang Papaya di Jalan Melawai Raya 189B, Blok M. Satu gedung dengan Starbucks Melawai juga, tau dong :)

Meskipun tempatnya begitu sederhana dan agak mungil, tapi tempat ini selalu ramai, pernah saya datang malam minggu, waiting list sampe 20 orang :( akhirnya saya pesan take away aja biar cepet. Di tempat ini begitu datang disajikan ice water yang ternyata free dan refill, bagi yang ingin pesan minuman lain juga ada kok. Dari seluruh kedai ramen yang pernah saya datengin, disinilah tempat sajian ramennya paling variatif hingga ke cara penyajian dan jenis mie ramennya pun ada pilihan. Selain itu seperti kedai ramen lainnya, mereka menyajikan pula menu selain ramen berupa don buri (nasi dengan lauk), chicken dishes, appetizer hingga ke dessert berupa es serut atau es campur jepang, jangan ngarep ada alpukat kaya es campur kita ya x))

Di Melawai ini lah satu2nya cabang dari Ramen Sanpachi 38 yang menyajikan pork dalam menunya, sementara cabang Ramen Sanpachi 38 yang lainnya khusus menyajikan menu halal. Selain itu karena bukanya sampe tengah malem, sekitar jam 1an, jadilah sasaran utama saya untuk tujuan keluyuran malem2.

Temen saya dulu pernah pesen Tonkatsu Ramen alias Pork Ramennya. Kuahnya putih kaya susu dan katanya rasanya gurih dan nikmat! Sementara saya pernah coba Mabo Tofu Ramen, Chicken Shoyu Ramen, Stamina Ramen, jigoku Ramen yang level kepedesannya bisa disesuaikan (level 1-10), but most of the time saya pesan Gyuniku Butter Ramennya yang rasanya asin gurih, dengan topping Chasiu Ayam dan Tauge yang porsinya pas. Atau pesanan saya yang paling sering lainnya adalah Hiyashi Chuka Ramen, beda dengan ramen yang lainnya, ramen ini disajikan dingin, dengan topping irisan timun jepang, itisan tomat, irisan chasiu ayam, irisan kani stick atau crab stick, dan tauge. Aneh? Nggak kok, malah justru enak banget karena disajikan dengan saus soyu yang radanya asam segar atau bisa juga pilih saus goma dare atau saus kacang halus bagi yang suka kacang.

Sayang, saat saya coba di cabang Ramen Sanpachi 38 yang di mall2 rasanya agak berbeda dengan yang di Melawai, makanya saya jarang pesan lagi kecuali kalau ke Melawai.
Dan berhubung sekarang jarang ke daerah Melawai sana, maka semakin jarang pula lah saya kembali ke ramen cinta pertama saya, karena bagi saya, Ramen Sanpachi 38 yang di mall2 agak beda dan kurang pas bagi saya dibanding yang di Melawai.

Udah banyak juga sih kedai ramen lainnya di Jakarta yang katanya lebih oke, yuk kita coba!

Hakatta Ikousha Ramen, Senayan City. Yum!!!

Cuaca mendung bikin pengen yang kuah2 anget2.
Akhirnya tengah hari bolong meluncurlah kami ke Senayan City. Ada kedai ramen yang konon enak. Hakatta Ikousha Ramen ini konon udah berdiri sejak 40tahun lalu di Fukuyama Jepang sana, selain di Senayan City  justru pertama kali buka di daerah PIK dan langsung booming dengan pork ramennya. Hakatta Ikkousha juga ada di Kelapa Gading. Haduh, baca reviewnya aja bikin drooling! Akhirnya nyoba yang di Senayan City selain karena lokasinya lebih deket, konon di Sency khusus menu halal. Letaknya di LG floor, yang banyak restaurant itu lho, namun letaknya memang agak terpojok, tepatnya disebelah JJ Royal Bistro menuju ke parkiran basement. Kudu nanya2 ke staff sekitar biar nggak nyari2.

Hakata Ikkousha, Senayan City, Entrance

Begitu tiba, untungnya masih sepi. Host menyambut sopan dan mengantar ke meja.
Tempatnya seperti layaknya kedai ramen jepang lainnya yang sedernaha, dihiasi kayu2 dan didominasi warna hitam dan merah. Dimeja sudah tersajikan condiment atau bahan2 pendamping untuk penambah rasa sesuai selera berupa Bubuk Cabai, Lada Bubuk, Kecap Asin, Minyak Pedas, Bawang Goreng, Bawang Putih Utuh, dan 2 macam Sambal.

Condiments
 
Selain Ramen, rupanya juga ada yakimeshi (nasi goreng), menu appetizer seperti Gyoza, hingga ke side dish seperti Chicken Karaage, hingga ke menu dessert. Berhubung tujuan utamanya makan Ramen, langsung lah kita tanya yang recommend apa, dan langsung kita pesen.

Ramen Ayam Special Rp.59k

Chicken Ramen, yum!

Porsinya cukup besar dengan sebuah telur rebus yang dibelah dengan warna merah oranye sempurna yang menarik mata dan menggugah selera, satu potongan Chicken Chasiu, irisan tipis memanjang jamur kuping dan daun bawang. Harusnya juga dengan taburan wijen putih namun saya request nggak pake.
Keliatannya sih nggak seberapa menggugah selera, kuahnya seperti berminyak dan berwarna cenderung ke soto ayam. Namun rasanya ternyata sangat kaya, gurih dan enak! Mienya meski terlihat teksturnya seperti mie ayam pinggir jalan yang over cooked, rasanya ternyata lembut dan pas, Baby O yang belum genap 2tahun langsung ikutan lahap makan. Rasa telur sih okay, cenderung biasa aja.

Saya sengaja pesan side dish tambahan yang masing2 harganya Rp.7k perplatenya, tujuannya biar lebih variatif rasanya

Condiments


Berupa plain butter, moyashi (tauge), jagung, dan Katsuobushi yang merupakan serutan dari ikan kayu jepang yang bernama ikan Katsuo, hampir seperti abon, asin gurih.

Inilah tampilan saat sudah dicampur ke ramen :


Penuh! Sayang jagungnya bukan jagung manis, jadi tidak menambah rasa, yang lain sih oke.

Ini Ramen yang Hubby pesan :
Ramen Ayam Tamtam Rp.56k

Ramen Ayam Tamtam a bit Spicy

Ramen ini hampir sama kaya ramen yang saya pesan, hanya ada penambahan Tamtam, yaitu daging ayam cincang yang dimasak dengan minyak pedas. Menghasilkan rasa pedas pada Ramen dan juga rasa wijen pada kuah yang mungkin berasal dari tamtam tersebut.

Minuman standard, ada Ice Milo dan Ice Cappucino for Rp.16k, ice coffee, ocha, mineral water dan pilihan soft drink.

Wah, pasti balik lagi nih! Makan bertiga murah meriah dengan perut kenyang dan dompet riang x))

Cute bill holder

So far enak! Next akan coba Ramen lainnya!

Happy!

Kamis, 02 Januari 2014

Happy New Year 2014


Happy new year 2014! What a bless!

New year's eve kali ini cuma kumpul keluarga aja di Bekasi, makan malem, having a little new year's eve party for the adults, and quality time sama keluarga besar. Pas count down kita semua naek ke lantai 3 untuk lihat kembang api yang dipasang di seluruh penjuru kota Bekasi. Huaaaa, bagus banget, langit jadi warna warni, it was a magical feeling. Baby O stayed up till midnight juga, seru banget. Sederhana tapi sangat bermakna buat kita semua.

Berhubung nggak ada acara keluar, maka tahun ini sengaja nyempetin beli New Year's gift buat Baby O and Hubby.

Buat Baby O a pair of cutest flip flop sandals with his name on it. Belinya di Plaza Indonesia, dan nggak mahal juga, nggak sampe 100rb rupiah. And he loves it! Dicopot, pake, copot, pake, nggak bosen2.

Sendal Lucu Untuk Baby O

Dan dari dulu tiap ke luar negeri selalu nyari water decanter Jack Daniels ini buat si Hubby, tapi emang agak susah, sekali pun ada muahal banget harganya, sampe 200US$. Yang ini pas banget kaya yang dia mau, dan nggak sampe 100US$ nih harganya. Doi seneng banget! Buat nonton atau pas nongkrong2 kece, bisa diisi air zam zam atau susu lah ya, esuai selera. LOL.

.
Tak disangka, tak dinyana, rupanya ada juga jatah buat saya. Kirain kalau udah jadi ibu2, jatah hadiah tahun barunya udah dicoret, rupanya enggak. Dapet soulmate baru nih, sepatu cantik yang nggak cukup nyaman dipake. Merknya Noche, dan warnanya bagus di kaki, ada turqouisenya, one of my fave color. Harganya juga nggak seberapa mahal, lumayan deh buat jadi temen jalan2 yang baru.

Mine!


Well Happy New Year to all of you! May every day of the new year glow with good cheer and happiness for all of us! Have a great year starting today!

Happy New Year 2014


XOX from us <3